Powered By Blogger

26 Januari 2009

Kids and Campaign-Kampanye Ketua RT dan anak-anak

Kampanye dan anak-anak
< Tulisan ini 2 versi Bahsa Inggris dan Indonesia, maklum yang nulis lagi ambil S2 sih!..selamat membaca.

There are many violations of children rights in a political campaign, the politicians are using children in their political campaigns, this is kind of abuse of their rights. The abuses are starting from a violations of their right of live, their right to be nurtured and their right to be protected.

Mr. Nurlis as he popularly known as “Papi”, said that in 2004 general election, the KPAI (Komite Perlindungan Anak Indonesia-Indonesian Commission for Child Protection,-red) had discovered that five children had died during the campaign. One of them died after falling from a truck used for campaigning.

Papi rejected the argument that involvement in election campaigns contributed to children’s political education. Political education, he said, could be conducted more neutrally, such as through the family or school curiculum or extracurricular programs.

There are any numbers of ways involvement in campaigns can violate children’s rights, he said: Even wearing clothes promoting a politicians, or game or simulation that was similar to the activities of Head of RT (Rukun Tetangga) candidates.

Papi called on parents not to let their children get involved in any part of the election campaign. “ Children must not participate in a campaign even if their parents are the candidate of Head of RT, because no one can guarantee that a campaign will be safe from riot.” Said Papi Nurlis who still taking study Financial Syariah for S2 at STIE Muhammadiyah Ciputat. Bravo Good Luck!

Terjemah Bahasa Indonesia

Anak untuk kampanye politik ? Nggak usah la yaw!

Terdapat banyak pelanggaran [dari] hak anak dalam satu kampanye politik, politikus sering menggunakan anak-anak dalam kampanye politik mereka, hal ini adalah jenis penyalahgunaan [dari] hak mereka.

Penyalahgunaan terjadi mulai dari terganggunya hak mereka untuk hidup, hak untuk dipelihara dan hak mereka untuk dilindungi.

Pak Nurlis sebagaimana dia secara populer dikenal sebagai “Papi”, mengatakan bahwa pada tahun 2004 pemilihan umum, KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia-Indonesian Commission untuk Child Protection,-redaksi) telah menemukan lima anak-anak yang telah mati selama musim kampanye. Salah seorang dari mereka meninggal setelah terjatuh dari satu truk yang digunakan untuk berkampanye.

Papi menolak argumentasi dimana keterlibatan anak-anak dalam kampanye pemilihan merupakan upaya pendidikan politik anak-anak. Pendidikan Politik, kata Nurlis, dapat dilakukan lebih dengan cara netral, seperti melalui keluarga atau kurikulum sekolah atau program ekstrakurikuler.

Ada beberapa cara yang melibatkan anak-anak dalam kampanye yang dikategorikan pelanggaran hak anak-anak, Papi mengatakan: Bahkan memakaikan pakaian promosi salah seorang politikus, permainan atau simulasi yang mengarhkan kepada salah seorang Calon Ketua RT, itu sudah merupakan pelecehan terhadap hak-hak anak.

Papi memohon orang tua tidak agar membiarkan/memperbolehkan anak-anak mereka terlibat dalam bentuk apapun dari kampanye pemilihan. “ Anak-anak tidak seharusnya mengambil bagian dalam satu kampanye, sekalipun orang tua mereka adalah calon dari Ketua RT, karena tak seorangpun bisa menjamin keselamatan mereka dari kekacauan yang mungkin terjadi dalam suatu kampanye,bahwa satu kampanye akan menyelamatkan dari kekacauan.” ujar Papi Nurlis yang saat ini sedang melanjutkan sekolah S2 dalam bidang Financial Syariah di STIE Muhammadiyah Ciputat. Semoga sukses!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentarnya mana para hadirin???