Powered By Blogger

15 Januari 2009

PESAN KAKEK DAN NENEK

PAK RT IS ANOTHER HERO IN NOWDAY

Pak RT adalah bagian dari kita dan merupakan kepanjangan tangan pemerintah. Ia berada di tengah. Seumpama jembatan ia menghubungkan dua bibir jurang. Seumpama tangga ia harus rela diinjak menghubungkan atas dan bawah.
Kalau mau membiasakan diri taat aturan dan taat pemerintah, taatilah Pak RT. Kebiasaan kita, tidak mau dipilih menjadi pemimpin, mengambil jalan selamat menjadi rakyat, tetapi ketika pemimpin sudah dipilih, malah kita gerundeli, kita berontaki, kita maki-maki, itu tidak benar saudarku!

Kalau begitu kapan ada keteraturan dan keamanan. Kalau tidak terima, silakan protes, tetapi melalui jalurnya, sesuai koridor yang berlaku. Kritis boleh, tetapi yang prosedural. Kalau Pak RT rada judes (untung RT kite nggak ya!), itu demi kebaikan kita dan kebaikan semua warga. Soalnya, sekian puluh keluarga yang menjadi warga suatu RT berada di bawah tanggung jawab dan pengawasan Ketua RT.

Kalau ada salah satu warga tidak melapor dan lolos dari pengawasan RT dan ternyata dia itu buronan teroris yang dicari-cari polisi (disuruh oleh George Bush si Biang teroris, misalnya), siapa yang bertanggung jawab? Ya Pak RT. Kalau terjadi misalnya -naudzubillah-- tindak kriminalitas di lingkungan kita, terus jatuh korban, siapa pihak pertama yang paling bertanggung jawab? Tentu Pak RT. Karena itu, selama bukan perintah berbuat durhaka kepada Tuhan, patuhilah, patuhilah Pak RT-mu.

Biasanya profil Ketua RT yang dipilih warga adalah sebagai berikut: Warga lama, Cukup sepuh, Aktif, berwibawa (makanya yang punya nama ada Wibawa/Bowo/Prabawa/ siap2 jadi ketua RT ya!) dan punya kepedulian sosial, serta berasal dari level sosial ekonomi yang sederajat dengan warga. Sebab, kalau Ketua RT berasal dari level yang lebih tinggi, tentu akan membuat warga segan dan malu mengadukan urusan-urusan mereka.

Anda tahu kenapa di Indonesia ini ada sistem paguyuban ke-erte-an?, ini tidak terlepas karena Indonesia pernah dijajah Jepang, begini ceritanya....Menurut sejarahnya di zaman Jepang, lembaga ini berasal dari lembaga setingkat kampung yang disebut Tonarigumi. Satu Tonarigumi terdiri dari 10 hingga 20 kepala keluarga yang diketuai seorang kumicho. Lembaga ini diadakan dalam rangka memperketat cengkeraman pemerintah atas penduduk, serta meningkatkan komunikasi dengan mereka. Sekarang fungsi penjajahan kayak begitu sudah tak lagi berlaku.

Rapat rutin warga sebenarnya merupakan acara favorit orang yang demen berguyub. Rukun adalah naluri. Masa ada orang yang suka tukaran, adu mulut, atau bahkan adu jotos. Kalau ada orang yang modelnya kayak gini sudah dipastikan mengidap kelainan jiwa.

Rapat warga itu menyambung yang putus, mencairkan yang beku, mengakkan yang loyo (loh, maksudnya?), menghapus prasangka ini dan itu. Nah, kalau kepingin berjuang bagi bangsa dan negara, berjuanglah untuk rukun sama tetangga. Kalau kepingin negara ini stabil, stabilkan dulu emosimu. Untuk tidak gampang ngamukan kalau hak-hak sosial kita tidak ditunaikan. Sabarlah banyak mungkin semungkin itu karena kita kurang menunaikan kewajiban sosial kita juga. Ada yang iuran? Ayo, ngaku! saitik ae ora wayar kok jalo tentrem kabeh le..le!

Kadang-kadang di pertemuan rutin warga itu, yang dibicarakan adalah masalah-masalah sepele yang menyangkut kepentingan bersama. Kalau peserta rapat sudah riuh mengajukan berbagai usulan, misalnya bagaimana cara terbaik mempunyai tangga untuk pasang lampu jalan, itu berarti kepedulian sosial warga masih cukup lestari.

Pak RT harus menampung semuanya dan memilah usulan yang lebih maslahat. Tidak enteng menjadi Ketua RT. Lebih enak jadi Presiden atau Raja sekalian, bayangkan..jadi Ketua RT sudah nyaris tidak digaji, tanggung jawabnya berat lagi. Memang ngurus masalah sosial memang tidak ada balasan, kecuali surga ya! Kalau saya sih, ngurus satu rumah tangga aja belum becus, apalagi ngurusin tetangga.

Maaf tulisan ini cuma uneg-uneg, yang mungkin bikin eneg, mudah-mudahan sama-sama enak. Ciao!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentarnya mana para hadirin???