Powered By Blogger

27 Januari 2009

Berita tentanng Hijab/Jilbab dari Mesir
Berita yang mo tak komentari, berbunyi : “Ada budaya/trend baru yang berkembang di Mesir sehubungan dengan masalah penampilan.(Wanita Mesir) harus selalu terlihat tampil dalam keadaan menarik . Bila anda (wanita) keluar dari rumah harus tampak seolah-olah bagian dari iklan berjalan.

Memang ada peningkatan peminat anak-anak perempuan yang memakai Hijab/Jilbab, akan tetapi hal tersebut diiringi dengan peningkatan dalam memilih jenis pakaian, pakaian ketat yang dengan jelas menunjukkan "asset" kewanitaan, makin menjadi pilihan utama. Mungkin hanya ungkapan itu yang dapat sayasampaikan untuk menggambarkannya.

Dengan mengenakan Jeans Ketat sedemikian rupa, sehingga siapapun yang memandangnya seolah-olah dapat menggambarkan dengan jelas bentuk yang ada dibalik pakaian tersebut. Rok Ketat yang digunakanpun sangat pendek, sehingga setiap orang dapat menikmati apapun yang tidak tertutup. Satu-satunya bagian yang tetutup adalah rambut, yang biasanya tertutup oleh selendang yang dihiasi make-up penuh pada wajah. Apa yang sebenarnya mereka ingin hias dan tutupi? (rambut sajakah atau juga bagian tubuh? -red)"

Berita dalam Bahasa sebenernya :

“There's a growing culture in Egypt that is strictly based on appearance. You have to look your best. You must leave the house looking like something that has come out of a commercial advert (although it doesn't always work out that way). Although there is an increase in Hijabi girls, there is also an increase in these hijabi girls wearing the tightest clothes possible to show off their `assets'. That is the only way I can word it. Tight jeans are worn so that the view from behind is clear for everyone to see. Tight skirts are worn with short tops, again, so that everything is on display. The only thing that is hidden is the hair with a short scarf which is often accompanied with full make-up. Are they trying to make up for what they have hidden (the hair)?”

Nyambung nggak nyambung ini komentar ane tentang tulisan diatas.

Assalamua’laikum Warahmatullah Wabarkatuh

Bismillahirrahmanirrahim

Dear Brothers and Sister

World population estimated at 6.6 billion and Muslim population estimated at 1.8 billion and growing rapidly, ita means that for every 4 people walking on this earth 1 is a Muslim, or Muslims are 27% of the world population. Allahu Akbar. Are you surprise or happy with that numbers? You should be, but you have to remember that It is not the number of muslims, but the quality of muslims which matters probably most!

In our life, we were facing many problems to be solved, so its confusing me when we still have times to other people’s mistakes.

By right, dear brothers and sisters, let us start with ourselves. Do not look too far to point out other people's mistakes, just look at yourselves and pray for those brothers and sisters who are happened to be less-fortunate, diverted from the truth and do pray for yourselves too as this is to protect yourselves from being in those groups.

Above all, Rasulullah (pbuh) and his companions had set a very good example for us all, follow their footsteps and you will never regret, Insya' Allah.

May Allah bless ummah Muhammad (pbuh). May Allah Almighty be with us, always!

Saudara saudari muslim yang tercinta

Populasi Penduduk Bumi saat ini diperkirakan 6.6 milyar jiwa, dan tidak kurang dari 1.8 milyar diantaranya adalah beragama Islam yang terus tumbuh dan berkembang dengan cepat, itu berarti bahwa untuk setiap 4 orang yang berjalan di muka bumi ini ada satu orang beragama Islam, atau dengan kata lain jumlah Muslim adalah 27% dari populasi dunia. Allahu Akbar.

Anda terkejut atau senang dengan kenyataan jumlah tersebut? Ya, sudah seharusnya anda harus merasa senang, tetapi yang anda harus ingat bahwa Bukan Jumlah yang dapat kita banggakan, akan tetapi kualitas ke-Islaman lah yang menjadi pokok permasalahan saat ini.

Dalam kehidupan, kita menghadapi banyak permasalahan yang harus kita selesaikan, sehingga saya sering merasa heran bila kita masih mempunyai waktu untuk mencari-cari kekeliruan orang lain.

Sebenarnya, saudara-saudara, mari kita mulai dengan mengintropeksi diri kita. Jangan terlalu jauh kita berusaha untuk mencari-cari kekeliruan orang lain, mari kita lihat semua kelemahan diri kita, kemudian diperbaiki, dan untuk saudara-saudari kita yang kebetulan kurang beruntung karena bersikap yang kita anggap kurang baik, do'akan mereka yang dijauhkan dari kebenaran (bila engkau tidak sanggup merubahnya dengan cara yang baik), berdo'a dan berusahalah agar kita dijauhkan dari kelompok mereka (bukan dengan cara menghina mereka).

Pada akhirnya yang perlu diingat, Rasulullah (saw) dan para sahabat nya telah memberikan contoh sangat baik untuk kita semua, dengan mengikuti langkah mereka anda tidak pernah akan menyesali, Insya' Allah.

Semoga Allah memberkati Ummah Muhammad (saw).

Semoga Allah Yang Maha Kuasa ada selalu bersama kita.

Temen-temen ada yang mau komentar ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentarnya mana para hadirin???